:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Isnin, 17 Mac 2014

Oleh : Kristawan
<span class='titleimage2'>Korban di temukan masih berpakaian lengkap</span>
Korban di temukan masih berpakaian lengkap

Klungkung, Bali (Beritadewata.com) - Turis Jepang, yang melakukan penyelaman di Nusa Lembongan, Klungkung,  yang dinyatakan hilang hingga saat ini,  Ternyata, turis yang hilang tersebut diketemukan di perairan Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, tepatnya di Pulau Sempu, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. “Kami mendapatkan info ini dari keluarga korban yang menanyakan ke kami dan kami langsung mengecek ke polisi perairan Malang,” kata Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Nyoman Wirajaya, Minggu (16/3/2014).

Menurutnya, nanti pihak keluarga akan langsung menuju ke rumah sakit Malang memastikan kondisi korban. Karena, dilihat dari kondisi, tubuh hancur tapi masih berpakaian penyelam lengkap dengan peralatannya. “Dari ciri-cirinya itu seperti yang digunakan penyelam atas nama Shoko Takahashi yang berumur 35 tahun, dia juga merupakan penyelam professional yang membantu teman-temannya sebelumnya,” katanya.

Ditambahkan, Jenazah perempuan itu tiba di kamar mayat  RSUD dr Sjaiful Anwar, Kota Malang, sekitar pukul 01.50 WIB. Kondisi tubuhnya tak lagi lengkap, tanpa pergelangan tangan kanan-kiri, pergelangan kaki kanan-kiri, dan tak ada kepala. Sedangkan badannya masih terbungkus pakaian selam warna hitam, lengkap dengan tempat tabung oksigen di bagian punggung.



Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat (14/02/2014)  tujuh turis perempuan asal Jepang  melakukan penyelaman diperairan Nusa Lembongan. Mereka menyewa kapal menuju taman bawah laut dan menyewa alat selam dari operatorlokal.  Namun ketika melewati batas maksimal penyelaman ketujuh turist itu tak muncul ke permukaan.  Diperkirakan mereka diterseret arus dalam yagn sangat kencang. Kecelakaan ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan ditindak lanjuti dengan melakukan pencarian di kawasan sekitar penyelaman.

Sumber



Final missing Japan diver found in Indonesia
Final missing 'Japan diver' found in Indonesia

Malang (Indonesia) (AFP) - A body believed to be that of a Japanese diver who went missing with six others off Bali a month ago has been found far from where she disappeared, Indonesian police said Monday.

The body, thought to be that of diving instructor Shoko Takahashi, was found at the weekend on Sempu island, East Java province, some 400 kilometres (250 miles) from where the divers went missing.

Five of the other female Japanese divers in the group were rescued days after they went missing on February 14 while the body of a sixth washed up on the Indonesian resort island.

The body found at the weekend was barely recognisable -- the head was missing -- but Takahashi's Balinese husband believes it is her due to the clothes inside the diving suit, police said.

"The body was found on Saturday on a beach on Sempu island in Malang district," Malang marine police chief Slamet Prayitno told AFP.



"The husband, who came to the hospital last night, said he is 98 percent sure that the body belongs to his missing Japanese wife."

The body was flown to a hospital in Bali late Sunday, he said.

Takahashi was based on the resort island and with her Balinese husband ran the operator Yellow Scuba that took the divers out on the ill-fated expedition.

The captain of the boat that took them out has been arrested and faces a charge of "negligence which caused the loss of life" after leaving the divers alone in the open seas during the trip.

The women, all experienced divers, went on the expedition off Nusa Lembongan island, just east of Bali, an area famed for its stunning underwater beauty but also strong, unpredictable currents.

The survivors have told how the weather suddenly turned stormy and huge waves pushed them for miles before they managed to clamber onto a rocky outcrop near neighbouring Nusa Penida island.

They were eventually spotted on the outcrop and plucked to safety. They suffered dehydration and sunburn but no life-threatening injuries.

Source

Sabtu, 15 Mac 2014



Bila lagi nak dive ni? Kulit pun dah kering ni tak kena air masin ni, begitulah antara ayat-ayat diver yang telah tersangkut dengan hobi Scuba Diving ni. Aku pun tak terlepas dari benda-benda ini, tiba-tiba aku mendapat panggilan talipon dari Instructor aku yang mengatakan ada Dive Trip ke Pulau Weh, Indonesia, wahhh menarik ni untuk mengurangkan kering di kulit dan masa untuk menghitamkan kulit. Aku pun apa lagi terus confirm kan tempat untuk ke Pulau Weh., tak sabar dah ni.

Masa untuk mengemas barang, BCD check, Regulator check, Wetsuit check, Fin check, Pointer check, Mask check, Torchlight check, check check check dan semua dah ready dalam dive bag.

Tiba masa yang di janjikan kami semua berkumpul di LCCT dan menaiki Air Asia ke Banda Acheh. Seperti biasa masa untuk melelapkan mata sekejap untuk perjalanan seterusnya.


Alhamdulillah selamat mendarat di BTJ Banda Acheh International Airport atau Sultan Iskandar Muda International Airport 

Tiba di Banda Acheh kami di bawa untuk melawat tempat-tempat peninggalan Tsunami, sedih dan menakjubkan bila melihat kan kekuasaan Allah, buatan manusia ini tiada tandingan nya dengan kekuasaan Allah.


Bot nelayan yang terdampar dia atas rumah, bot ini di kekal kan dan menjadi antara tempat untuk di lawati ketika berada di Banda Acheh.


Stesen Janakuasa yang beribu-ribu tan ini yang asalnya terletak di lautan kini berada di daratan, dari cerita yang disampaikan dibawahnya dulu adalah sebuah perkampungan.


Setelah selesai berjalan-jalan kami pun menikmati makan tengahari dahulu sebelum kami ke Jeti tempat untuk kami menaiki feri ke Pulau Weh.

 Masa untuk memesan makanan untuk makan tengahari 

 Jeti untuk ke Pulau Weh

Menaiki feri ke pualu weh mengambil masa juga, kesempatan ini digunakan sebaik mungkin oleh aku untuk melelapkan mata dan berehat sebelum meneruskan perjalanan selepas tiba di Pulau Weh.

Alhamdulillah selamat tiba di Pulau Weh

Papan tanda yang terdapat di Jeti




Tiba di Pulau Weh kami di jemput oleh van untuk di bawa ke Sabang, Perjalanan melalui jalan bukit dan dapat lah menikmati permandangan di sekitar Pulau Weh.


Antara gambar pemandangan dari atas bukit.



Tiba di tempat penginapan kami di Nagoya Inn, check in dan hari ini "Free and Easy " dan jikalau nak sambung tidur pun boleh. 




Setelah satu hari perjalanan matahari pun melabuhan diri dan bulan pun menyapa. Makan malam kami pada hari ini di Dynasty Restaurant, sedap makanan nya, puas hati dan boleh mimpi makan hehehe. Selesai makan malan dan jalan-jalan sekitar situ kami pun kembali ke Nagoya Inn. Masa untuk semua diver tidur kerana esok pagi first dive kami untuk trip ini. Apa lagi jom tidur!!!!

Jangan lupa ikuti kisah selanjutnya di Aku&Laut ::: Pulau Weh 2

Artikel Berkaitan






Khamis, 13 Mac 2014





Sea Lion returns everyday to meet her rescuers and take rest after being out to the sea.

Last year, Panchita, a Galapagos sea lion, was caught up in a net, which left deep cuts all over her body. She managed to make it to this hotel where animal advocates nursed her back to health for 3 months. Every day she returns to rest after being out to sea. She is now pregnant and expecting within a month.



Source

Rabu, 12 Mac 2014


echamos 100% com os comentários do Mestre Lawrence Wahba!

100% closed with comments from master Lawrence Wahba. (Translated by Bing)

Vejam bem, eu não gosto de xingar nosso país... mas... falar o que dessa merda ? Enquanto países pequenos como as Bahamas faturam 80 milhões de dólares anuais com o "Shark Diving"... Nós matamos tubarões para pescadores faturarem R$ 15 p/ kg... Brasil-sil-sil... O pior é que não dá para fazer nada para evitar, pois matar tubarões cada vez mais raros como os tigres, é legal... E nossa imprensa de merda divulga as capturas como se os pescadores fossem heróis que salvaram os banhistas....Engraçado, as 5 fotos a seguir são do Litoral Sul de Sergipe e Litoral Norte da Bahia, quantas pessoas foram atacadas lá ? Nenhuma !!!

See, I don't like cuss our country ... but ... What about that shit? While small countries like the Bahamas with a total turnover of 80 million dollars annually with the "Shark Diving" ... We kill sharks to fishermen faturarem $ 15 p/kg. Brazil-sil-sil ... The worst is that you can't do anything to avoid, because killing sharks increasingly rare as the Tigers, it's cool ... And our shitty press disseminates catches as fishermen were heroes who saved sunbathers ....Funny, the 5 pictures below are from the southern coast of Sergipe and North coast of Bahia, how many people have been attacked there? No!!!  (Translated by Bing)






Source

Sabtu, 8 Mac 2014





Sekali lagi Instructor aku mengajak ke Pulau, aku pun OK saja maklum la dah kemaruk nak diving hehehe. Kali ini kita ke Pulau Aur, kat mana pulau ni? Tak pernah dengar pun, best ke? Begitulah antara persoalan di dalam fikiran aku. Kalau lah aku ni tak jadi diver, mau sampai ke hari ini aku tak pernah dengar nama Pulau Aur.


Pulau Aur terletak di Laut China Selatan dan bersebelahan dengan Pulau Dayang. 

Sebelum ke Pulau Aur, Instructor aku ni ada mencadangkan supaya aku membuat Course Advance Open Water, ok juga dengan cadangan beliau dan aku pun bersetuju untuk membuat Advance Open Water Course.

Teringat aku kepada soalan Open Water Diver Course 
"What's the purpose of  PADI System of continuing education?"  
Jawapan nya ::: " Meet People, Go Places, Do Things "


Sampai masa untuk kami bertolak dari Kuala Lumpur ke Jeti Tanjung Leman, seperti biasa kami akan berkongsi kereta, jadi aku akan berkongsi kereta dengan orang yang tidak aku kenali, maka pada hari tersebut aku telah mendapat kawan baru iaitu tuan ampunya Nissan Frontier Mr. Zalman, Veronica dan seorang lagi amoi yang aku lupa nama nya dan ramai lagi kenalan baru yang bersama-sama kami ber konvoi ke Jeti Tanjung Leman. Perjalanan ke Tanjung Leman memang jauh dan amat memenatkan sehinggakan kami semua sampai tersangat lah lewat ke Jeti tersebut tetapi Mr. Zalman kita memang "soldier" beliau drive berjam-jam dari KL sampai lah ke Jeti Tanjung Leman, Respect!!!

Sampai saja di Jeti, kami pun bersiap sedia untuk memulakan perjalanan dengan bot kayu ke Pulau Aur, perjalanan berjam juga dengan bot kayu ke sana. Kami bertolak selepas tengah malam dan tiba di Pulau Aur pagi nya. Sampai saja ke Pulau Aur kami pun di beri Welcome Drink dan seterusnya check in bilik. Selepas itu apa lagi kami pun bersiap-siap lah untuk checkout dive dan dive, dive dive sampai lebam hehehe.









Pemandangan Resort juga amat menarik dengan kedudukan nya yang bertingkat-tingkat di sebabkan struktur pulau tersebut yang berbatu-batu. Terasa sangat aman bila anda di sini begitu juga bila anda di ruang makan yang terbuka anda dapat menyaksikan permandangan yang cantik dan hidupan laut yang banyak di bawahnya. 




Untuk melengkapkan Advance Open Water Course aku akan melakukan 5 open water dive dan mencuba 5 Specialty Course di dalam system PADI, jadi aku melakukan 5 dive berikut 
  1. Deep Dive - Wajib
  2. Underwater Navigation - Wajib
  3. Peak Performance Buoyancy
  4. Drift Dive
  5. Night Dive   
Antara pengalaman yang tak dapat aku lupa ialah ketika melakukan Underwater Navigation, ketika ini lah aku pertama kali dive seorang saja melakukan navigation terasa sungguh sunyi hidup ini. Drift Dive di siang hari lain rasanya, Drift dan Night Dive sedikit mencemaskan untuk orang baru macam aku, tapi anda jangan takut kerana Instructor Anda akan sentiasa hampir dan sentiasa memastikan anda berada bersama nya. Selesai sudah semua skill diatas, dengan rasminya juga aku telah bergelar Advance Open Water Diver.




Untuk melihat gambar yang lebih jelas sila 

Cepat sungguh masa berlalu dan dah tiba masa untuk pulang ke Tanah Besar dan kembali kepada rutin asal, kembali merempuh jem berjam-jam. Terlalu besar jurang perbezaan diantara Pulau dan Bandar.



Semoga kita di Murahkan Rezeki dan dapat kita berkumpul dan diving bersama-sama lagi seperti ini.




A call-to-action text Contact us